
Landslide
Early Warning System - LEWS
Tanah longsor adalah bencana yang bergerak diam-diam, cepat, dan mematikan.
Terjadi dalam hitungan detik, namun dipicu oleh akumulasi kerentanan yang berkembang selama berminggu-minggu — kelembapan tanah, kemiringan lereng, pola hujan ekstrem, dan perubahan ekosistem.
Sentinal LEWS (Landslide Early Warning System) dirancang untuk membaca sinyal-sinyal itu lebih awal dan lebih akurat. Sistem ini dibangun dengan sensor presisi, analitik ambang batas, serta notifikasi real-time yang dapat diakses di semua level – dari pusat kendali hingga titik lapangan.Ini bukan sekadar alat, tapi arsitektur kesiapsiagaan.
Karena dalam konteks bencana geologis, waktu bukan hanya berharga — waktu adalah keselamatan.
Tanah Longsor
Tanah longsor terjadi akibat ketidakstabilan lereng yang dipicu oleh interaksi kompleks antara faktor alam dan aktivitas manusia.
Untuk membangun sistem peringatan dini yang presisi, pemahaman terhadap penyebabnya bukan sekadar penting — tapi mendasar.


Berikut adalah beberapa penyebab paling umum yang dapat memicu pergerakan tanah
1. Curah Hujan Ekstrem
Curah hujan yang tinggi dalam waktu singkat dapat menyebabkan tanah jenuh air. Tekanan pori meningkat, kohesi tanah menurun — dan lereng pun kehilangan kestabilannya.
2. Getaran Seismik
Guncangan dari aktivitas gempa bumi dapat memicu longsor, terutama di wilayah dengan struktur tanah yang sudah rapuh atau lereng yang terlalu curam.
3. Erosi Lereng
Erosi akibat aliran sungai, air hujan permukaan, atau ombak laut pada tebing pantai dapat melemahkan dasar lereng dan memicu keruntuhan.
4. Beban Tambahan di Puncak Lereng
Penambahan beban seperti bangunan, infrastruktur, atau bahkan timbunan tanah dapat meningkatkan tekanan pada lereng yang sudah tidak stabil.
5. Aktivitas Manusia
Penggundulan hutan, pembukaan lahan tanpa konservasi, serta pembangunan tanpa analisis geoteknik yang tepat merupakan penyumbang besar terhadap ketidakstabilan lereng.
6. Struktur Geologi
Lapisan tanah lempung, rekahan batuan, atau adanya bidang gelincir alami membuat lereng lebih rentan terhadap pergerakan, terutama saat dipicu oleh air atau getaran.
Pendekatan Sentinal: Dari Pemahaman Risiko ke Arsitektur Tanggap Dini
Di Sentinal, kami percaya bahwa sistem peringatan dini bukan hanya soal perangkat, tapi soal cara berpikir.
Dalam merancang LEWS (Landslide Early Warning System), kami memulai dari filosofi dasar: tidak ada peringatan yang berguna tanpa pemahaman terhadap sumber risiko.
LEWS milik Sentinal dibangun berdasarkan tiga pendekatan utama:
1. Data Historis dan Karakteristik Geologis
Kami memetakan data curah hujan, pola pergerakan tanah, jenis struktur geologi, serta histori longsor untuk menentukan lokasi dan parameter pemantauan. Setiap titik memiliki threshold unik yang tidak bisa digeneralisasi.
2. Monitoring Berlapis dan Modular
LEWS dikembangkan secara modular dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan wilayah. Kami menggabungkan sensor kelembapan, kemiringan lereng, dan curah hujan dalam satu kesatuan sistem yang bisa berdiri sendiri atau terhubung ke platform cloud kami.
3. Komunikasi Multi-Level
Sistem kami dirancang agar sinyal peringatan tidak berhenti di satu titik. Melalui jalur komunikasi digital, visual, dan suara, notifikasi dikirimkan ke pos lapangan, pusat kendali, dan stakeholder teknis — dalam waktu yang hampir bersamaan.










Arsitektur Sistem LEWS: Teknologi yang Bekerja dalam Kesatuan
Sentinal membangun sistem peringatan dini tanah longsor berbasis modular yang terdiri dari beberapa komponen utama berikut:
1. Sensor Kelembapan Tanah (Soil Moisture Sensor)
Memantau kadar air dalam tanah secara real-time. Sensor ini penting untuk mengukur saturasi tanah sebelum mencapai titik kritis.
2. Sensor Kemiringan (Tiltmeter)
Mendeteksi perubahan sudut atau pergeseran pada lereng. Bahkan perubahan kecil dapat menjadi indikator awal dari pergerakan tanah.
3. Pengukur Curah Hujan (Rain Gauge)
Mengukur intensitas dan durasi hujan. Data ini digunakan untuk memvalidasi beban air terhadap kestabilan lereng.
4. Data Logger & Gateway
Mengumpulkan data dari semua sensor dan meneruskannya ke sistem pusat melalui jaringan komunikasi (4G/MQTT/TCP). Unit ini adalah pusat kendali lokal sistem.
5. Cloud Platform Sentinal
Menerima, menyimpan, dan menganalisis data secara otomatis. Platform ini juga mengelola notifikasi peringatan berdasarkan ambang batas yang ditetapkan secara lokasi-spesifik.
6. Warning Station
Unit fisik di lapangan yang menampilkan peringatan melalui suara (siren), cahaya, atau tampilan digital. Terhubung langsung dengan cloud dan mampu berdiri mandiri.
7. Dashboard Multi-Level
Antarmuka pemantauan yang dapat diakses oleh stakeholder teknis di berbagai tingkatan: nasional, provinsi, kabupaten/kota. Menampilkan data, status perangkat, grafik analitik, dan peringatan aktif.
Semua komponen ini bekerja dalam satu sistem yang terintegrasi.
Karena dalam sistem peringatan, isolasi adalah kelemahan. Sentinal LEWS hadir sebagai satu ekosistem tanggap, bukan sekadar kumpulan alat.


Relevansi Implementasi: Dari Teori ke Medan Nyata
Sentinal LEWS tidak dirancang untuk dibahas di ruang seminar. Sistem ini dibangun untuk diterapkan di medan nyata — wilayah dengan kondisi geologis kompleks, topografi ekstrem, dan kerentanan yang tak bisa ditunda.
Dalam konteks wilayah tropis dengan curah hujan tinggi dan tekanan ekologis, risiko tanah longsor menjadi isu struktural. LEWS hadir untuk merespons itu secara cepat, presisi, dan sistematis.
Penempatan Berdasarkan Risiko Aktual
Lokasi pemantauan ditentukan melalui analisis data historis, struktur tanah, pola hujan, dan potensi pergerakan lereng. Kami tidak menggunakan batas administratif sebagai acuan, melainkan peta kerentanan geologis yang faktual dan berbasis data.
Adaptif terhadap Medan dan Akses
Seluruh komponen LEWS didesain modular dan portabel. Pemasangan tidak memerlukan infrastruktur besar, memungkinkan instalasi di lokasi terpencil, terjal, atau tanpa akses kendaraan berat.
Threshold Lokal, Bukan Umum
Ambang batas peringatan ditentukan berdasarkan kondisi unik tiap lokasi. Kami memanfaatkan kombinasi data historis dan simulasi awal untuk mengkalibrasi sensitivitas sistem, sehingga setiap peringatan memiliki relevansi tinggi terhadap lokasi.
Peringatan dalam Hitungan Detik
Sistem kami mampu mendeteksi ambang terlampaui dan mengirimkan notifikasi secara lokal dan cloud dalam waktu kurang dari satu menit. Dalam konteks penyelamatan, satu menit bukan durasi — tapi kesempatan.
Dengan arsitektur yang presisi dan fleksibel, LEWS dari Sentinal dapat diterapkan di berbagai skenario wilayah rawan — dari kawasan pemukiman hingga jalur logistik dan kawasan konservasi.
Kami tidak membawa konsep. Kami membawa sistem yang siap bekerja.
Mengapa Pilih Sentinal




Gallery





































